Berburuk Sangka Dengan Tetangga

Seorang laki-laki lagi duduk-duduk di depan rumah dan tiba-tiba memanggil istrinya dan berkata: “Eh, kemari.. lihat wanita itu! Si Joko jatuh cinta sama wanita itu.”

Istrinya yang ada di dekat pintu segera menaruh gelas dan buru-buru lari keluar tanpa mempedulikan vas bunga yang jatuh tersenggol.

“Yang mana…..? yang mana…?”, istrinya penasaran.

“Itu yang di sana,” kata suaminya kalem.

“Mana sih…?”

“Itu wanita yang memakai baju biru yang sedang dipeluknya.”

Setelah mengamati istrinya malah jadi naik pitam, katanya: “Ah, kamu dasar gila, wanita itu kan istrinya..!”

Sang suami menyengir dan berkata “Ya, memang…!”

Anak yang Kesepian

Sandy baru saja memulai pekerjaan barunya sebagai seorang konselor di sebuah sekolah dasar. Dia selalu bersemangat untuk memberikan nasihat kepada anak-anak di sekolah itu.

Pada suatu jam istirahat, dia melihat seorang anak yang tengah berdiri sendirian di pinggir lapangan sepak bola padahal teman-temannya yang lain asyik bermain di tengah-tengah lapangan saling mengoper bola satu sama lain.

Sandy mencoba mendekati anak itu dan bertanya apakah dia baik-baik saja. Anak itu menjawab bahwa keadaannya baik-baik saja. Mendengar jawaban itu Sandy lalu meninggalkannya.

Beberapa saat kemudian Sandy memperhatikan lagi kalau anak itu masih sendirian di posisi yang sama. Sandy kini yakin bahwa anak ini pasti sedang mendapat masalah. Sekali lagi Sandy mendekati anak itu dan berkata penuh kelembutan, “Apakah kamu mau kalau aku menjadi temanmu?”

Anak itu menjawab, “Oke!” sambil menatap sepintas ke arah Sandy.

Merasa bahwa pendekatannya berhasil Sandy bertanya lagi, “Kenapa kamu berdiri sendirian di sini?”

“Karena …,” jawab anak itu dengan penuh keheranan, “… aku menjadi penjaga gawangnya!”

Penjelasan yang Sangat Mendetail

Seorang anak laki-laki usia empat tahun sedang makan apel di kursi belakang mobil dalam perjalanan pulang dari sekolah.

Dia bertanya kepada ayahnya yang sedang mengemudi, “Yah, mengapa warna apelku berubah menjadi coklat?”

“Karena,” jawab si ayah menjelaskan, “Setelah kamu memakan kulitnya, daging buah apel itu akan langsung kontak dengan udara, yang menyebabkan daging buahnya teroksidasi dengan molekul-molekul yang dapat mengubah struktur buah apel itu, sehingga akhirnya buah apel itu berubah warna.”

Setelah sang ayah selesai menjelaskan, suasana menjadi sunyi beberapa lama, sampai tiba-tiba sang anak bertanya dengan suara perlahan, “Yah, Ayah tadi bicara sama aku ya?”

Takut Dibakar Di Neraka

Beberapa tahun yang lalu, terjadi kebakaran hutan yang melanda Bangsa Indonesia yang menelan ratusan hektar hutan ternyata mempunyai latar belakang yang sangat menarik.

Suatu ketika para pengusaha kayu pernah didatangi beberapa tokoh agama, untuk memberitakan bahwa dosa mereka sangat besar karena telah merusak ekosistem dan menyengsarakan rakyat, di mana pertanian masyarakat ikut terbakar.

Bahkan penduduk di beerapa negara seprti Singapura – Malaysia ikut terganggu pernapasannya sehingga memakai masker, bahkan yang menyedihkan adalah alat transportasi ikut terganggu sehingga beberapa bahan pokok tidak terangkut ke masyarakat.

Salah seorang tokoh agama menyampaikan, bahwa akibat perbuatan mereka itu, Tuhan nantinya akan membakar mereka di neraka. Mendengar hal itu mereka ketakutan. Mereka mencari jalan keluar agar setelah meninggal nanti, Tuhan tidak dapat membakar mereka.

Akhirnya mereka memutuskan untuk menghanguskan semua kayu dan hutan yang ada di dunia ini. Jika Tuhan menghukum mereka di neraka, tidak ada lagi kayu untuk membakar mereka.

Penyebab Bencana Kelaparan

Seorang pria kurus bertemu dengan seorang pria yang sangat gendut di lobi hotel.

“Dari tampangmu,” kata pria gendut, “nampaknya kamu berasal dari daerah yang mengalami bencana kelaparan.”

“Ya, benar,” jawabnya, “dan dari tampangmu, mungkin kamulah penyebab terjadinya bencana kelaparan itu.”